Minggu, 02 Desember 2018

5 Hal Penting dalam Perilaku Organisasi

Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai 5 hal penting yang biasanya memberikan kontribusi terhadap perilaku organisasi yang ada disekitar dunia pendidikan.

Perilaku Organisasi merupakan suatu bidang permintaan terapan yang mencakup studi tentang semua aspek perilaku di dalam sebuah organisasi resmi atau formal. Yang mencakup unit analisis dalam hal seorang individu saat bertindak, loyalitas dan berpikir dalam suatu organisasi untuk kepentingan kelompok, subunit yang lebih besar seperti departemen atau divisi, organisasi secara keseluruhan dan bahkan setiap anggota organisasi dan hubungan mereka dengan struktur sosial yang lebih besar seperti negara dan masyarakat.

Perilaku Organisasi menawarkan pendekatan penting dalam arti berfokus pada aspek fungsional dan struktural dari organisasi serta memberi arti penting pada elemen-elemen kuantitatif. Perilaku organisasi berfokus pada proses manusia di dalam organisasi.

Sebuah pengaplikasian manajemen strategis agar efektif dalam memberikan panduan tentang bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan pentingnya, dan menyesuaikan pada lingkungan eksternal dengan baik mengenai manajemen keuangan dan teknik kuantitatif seperti kontrol kualitas statistik, teknik manajemen proyek dan penelitian  yang membantu organisasi mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam hal kinerja organisasinya. Manajemen kontingensi berfokus pada berbagai gaya, preferensi, dan pilihan alternatif yang tersedia bagi para manajer. Kesesuaian masing-masing dari setiap pelaku organisasi ditentukan atas dasar variabel situasi.

perilaku organisasi dalam bertindak

Baca juga mengenai Pengelolaan Hubungan Pelanggan


Berikut adalah 5 hal penting yang harus ada dalam Perilaku Organisasi:

1. Bidang Penyelidikan (Survey)
Sebuah bidang yang harus ada untuk dapat melakukan penyelidikan terbuka bagi siapa saja yang ingin memeriksa, mengeksplorasi dan memahami atau bahkan untuk mengevaluasi dan memprediksi. Hal ini berguna untuk melatih setiap anggota organisasi menjadi ilmuwan atau peneliti pemula, karena setiap individu memiliki teori sendiri untuk dapat mendeskripsikan, menjelaskan, dan meresepkan perilaku dan beberapa dari individu ingin mengujinya, membaginya dan berimprovisasi terhadap mereka. Sebuah teori ilmiah menjelaskan suatu fenomena atas dasar prinsip umum yang masuk akal.

Jika anda memahami teori sebagai penjelasan tentang realitas, bahkan ketika terbatas pada organisasi formal, maka perilaku organisasi menghadapi tantangan sulit menjadi sistematis dan bebas dari biasanya, berpikiran terbuka dan bertanya, kuantitatif melalui pengukuran tanpa kehilangan kepekaan terhadap dimensi kualitatif, toleran terhadap banyaknya penjelasan yang valid dan penerimaan pengetahuan yang muncul dari praktik.

2. Fokus pada Perilaku dalam Organisasi
Sementara ilmu perilaku dapat fokus pada perilaku apa pun secara umum, termasuk perilaku-perilaku yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam pengaturan kerja. Posisi dasar perilaku organisasi adalah bahwa semua organisasi tersebut merupakan interelasi dinamis antara individu, kelompok dan elemen terbesar organisasi.

Hal ini berarti bahwa pemahaman yang valid tentang perilaku organisasi tidak hanya membutuhkan fokus individu atau kelompok dan bertanya tentang bagaimana mereka berperilaku di tempat kerja tetapi juga karakteristik pola tindakan organisasi dari waktu ke waktu, yang mencerminkan pengetahuan organisasi.

3. Humanistik dan Positif
Nilai dasar dalam mempelajari perilaku organisasi adalah bahwa individu merupakan entitas otonom, dengan potensi semua individu itu kreatif & produktif. Berbeda dengan menggerakkan kinerja manusia, penekanannya adalah pada kreativitas dan sukacita kebebasan memilih. Perbedaan ini timbul karena asumsi dasar bahwa seseorang akan dapat menghargai pendapat oranglain dan memiliki pilihan tersendiri dan juga sadar akan tanggung jawab untuk membuat pilihan yang tepat.

Pandangan ini menyoroti pentingnya pengetahuan yang mendukung hak orang lain dan pilihannya serta perkembangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan dari individu. Jika setiap orang memiliki potensi untuk pengembangan, pembelajaran dan pilihan maka upaya manusia secara kolektif harus diorganisasikan dengan cara demokratisasi dan melalui itikad baik dan keadilan, sehingga untuk memelihara, mendukung dan memfasilitasi upaya untuk bergantung pada potensi manusia.

4. Pentingnya Kelompok
Perilaku Organisasi menerima kelompok sebagai fenomena sosial yang kuat dalam organisasi yang sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh individu dan organisasi. Dalam sebuah organisasi, tidak ada individu yang bekerja secara terpisah, seperti halnya keluarga yakni seseorang merupakan sistem sosial primer dari seseorang, kelompok yang bekerja dengan keluarga adalah sistem sosial sekunder dari seseorang. Kelompok organisaso umumnya dipahami sebagai kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan kerja individu yang bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Proses yang sedang berlangsung
Efektivitas organisasi sebagai tujuan untuk perilaku organisasi menyiratkan upaya berkelanjutan untuk dapat berkembang dalam konteks lingkungan yang dinamis. Dengan demikian, perilaku organisasi memberikan perhatian khusus pada perubahan terencana, pembelajaran individu maupun organisasi dan penciptaan budaya organisasi yang mendukungnya. Dorongan untuk perubahan dan pengembangan ini harus di seluruh organisasi tidak hanya terjadi pada unit kecil atau unit tertentu dalam tubuh organisasi. Hal ini juga harus berlangsung komprehensif, yaitu menangani perubahan struktural maupun proses. Kegiatan ini tidak mesti dilakukan secara sporadis, tetapi harus dipertahankan pada tingkat yang berkelanjutan.


EmoticonEmoticon